19Apr

Waspadai Mental Block

#TemanMKU, sudah pernah mendengar istilah mental block?

Mental block dapat diartikan, sebuah hambatan psikologis yang ditandai dengan ketidakmampuan seseorang dalam berkonsentrasi atau berpikir dengan baik, dan hal ini dapat terjadi kapan saja. Tentunya, hal ini tidak dapat dibiarkan begitu saja karena akan berdampak pada produktivitas kerja Anda.

Contoh mental block, misalnya bisa terjadi pada seorang penulis yang tidak mampu menyelesaikan tulisannya. Untuk memulihkan pikirannya, salah satu cara adalah denganberistirahat sejenak lalu meneruskan kembali tulisannya.

Contoh lainnya, ketika seseorang tidak dapat memecahkan masalah dalam matematika yang biasanya diselesaikannya dengan cepat, atau saat rekan kerja meminta ide, Anda yang biasanya begitu mudah dan lancar dalam memberikan berbagai ide menarik, namun, saat terjadi mental block, tiba-tiba Anda tidak bisa memberikan ide apapun kepadanya.

Mental block ini tidak ada kaitannya dengan usia penderita, justru kebanyakan menimpa orang yang sedang giat-giatnya. Dengan tingginya tingkat produktivitas seseorang, mayoritas malah mengalami penurunan kondisi kesehatan akibat kurangnya jam istirahat juga stres pekerjaan.

Adapun ciri-ciri individu yang mengalami mental block :

1.Lebih sensitif dan mudah tersinggung

2.Tidak bergairah atau kehilangan energi

3. Selalu merasa tegang

4. Emosi yang meluap-luap atau berlebihan

5. Merasa tertekan, stress/depresi

Penyebab mental block

Menurut UT Research Showcase dari The University of Texas in Austin dan Harvard Health Letter ada beberapa faktor pemicu munculnya mental block ini, antara lain ;

1. Kurang fokus

Kondisi ini ternyata bisa disebabkan oleh Anda yang sering kali kurang fokus terhadap sesuatu yang dikerjakan. Sulit konsentrasi dan sering terdistraksi hal lain, pasti dialami oleh seorang penderita mental block ini.

2. Kurang tidur

Tubuh memperlukan waktu untuk mengisi kembali tenaganya, jika anda kurang waktu tidurnya, ini bisa dipastikan menjadi salah satu penyebab mental block.

3. Kebiasaan menunda-nunda pekerjaan

Kebiasaan menunda-nunda pekerjaan memang bukan kebiasaan yang baik. Saat mengerjakan sesuatu secara terburu-buru, Anda cenderung panik, cemas, dan tertekan. Hal ini yang akhirnya membuat anda jadi tidak bisa tenang dalam berpikir.

4. Kondisi lingkungan terlalu ramai

Tidak semua orang menyukai tempat ramai. Apalagi keramaian yang terjadi akibat adanya kekacauan, misalnya ada orang bertengkar atau ada tawuran. Biasanya, jika berada pada kondisi-kondisi tersebut, Anda menjadi lebih mudah merasa tertekan, karena produksi hormon kortisol yang meningkat.

5. Gizi Buruk

Misalnya, kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan depresi dan kehilangan ingatan yang menyebabkan mental block.

6. Masa Pengobatan

Efek samping dari obat yang dikonsumsi dapat memungkinkan menjadi salah satu penyebab mental block

Sumber :

https://hellosehat.com/mental/mental-lainnya/mental-block

https://www.sehatq.com/artikel/sedang-mengalami-mental-block-atas-dengan-cara-cara-berikut

https://tirto.id/mengenal-7-bentuk-mental-block-dan-cara-mengatasinya-f87X

15Mar

Mengenal Jenis dan Manfaat Self Awareness

Hi #TemanMKU, apakah Anda sudah benar-benar mengenali dirimu? Sudahkah Anda mengetahui pandangan orang lain terhadap diri Anda ?

Menurut sumber, penelitian yang telah dilakukan kepada 5.000 peserta pada tahun 2014 oleh Dr. Tasha Eurich (Psikolog), ditemukan bahwa meskipun kebanyakan individu percaya bahwa mereka sadar diri, kesadaran diri adalah kualitas yang benar-benar langka. Hanya sekitar  10% –15% dari individu yang memiliki kesadaran diri sesuai dengan kriteria, pada penelitian tersebut.

Kesadaran diri atau istilahnya yang dikenal dengan self awareness ialah kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perasaan, pikiran, dan tindakan Anda. Lewat self awareness, kita jadi lebih mampu mengenali bagaimana orang lain melihat Anda. Individu yang sadar diri mengenali kekuatan dan tantangan mereka.

Dari hasil penelitiannya, Dr. Tasha Eurich menentukan self awareness menjadi dua jenis :

1.Internal Self Awareness (ISA)/Kesadaran diri internal:

Kemampuan melihat pikiran, perasaan, dan perilaku, kekuatan dan kelemahan kita serta dampaknya pada orang lain. Kemampuan menyadari dunia internal individu. Hasil riset menunjukkan bahwa ISA sangat terasosiasi dengan kepuasan kerja dan hubungan, kendali diri dan sosial serta kebahagiaan. Seseorang dengan ISA yang tinggi jarang mengalami kecemasan, stress, dan depresi. Cara mengenal internal self awareness (ISA) ialah dengan merefleksikan diri serta mendeskripsikan kelebihan dan kekurangan diri Anda

2. External Self Awareness (ESA)/Kesadaran diri eksternal:

Kemampuan memahami bagaimana orang lain memandang diri Anda. Bagaimana orang melihat value, passion, aspirasi dan reaksi Anda serta dampaknya bagi mereka. Riset menunjukkan individu dengan ESA tinggi lebih terampil dalam menunjukkan empati dan melihat perspektif orang lain. Seorang pemimpin yang memiliki ESA tinggi, akan mampu membangun hubungan baik dengan bawahannya. Cara mengenal ESA ialah dengan mendapatkan umpan balik dari orang lain, seperti rekan kerja/ atasan.

Selain merefleksikan diri dan mendapatkan umpan balik dari rekan kerja, ada beberapa tips lainnya untuk meningkatkan self awareness, diantaranya :

1.Mempelajari berbagai hal yang menimbulkan emosi dalam diri Anda.

Situasi apa yang membuat Anda bahagia, sedih, ataupun kecewa? Cobalah memahami cara mengatasinya, sehingga nantinya akan terbentuk kontrol diri.

2.Melakukan meditasi di tempat yang nyaman dan tenang.

Di saat meditasi, Anda dapat merenung, berpikir, serta memusatkan perhatian terhadap sesuatu, bahkan menentukan suatu tujuan. Bila ada hal yang salah, Anda dapat merencanakan apa yang harus dilakukan untuk memperbaikinya.

3. Menulis jurnal atau buku harian.

Anda bisa mulai menulis dengan cerita yang mengalir bebas, membuat daftar poin atau dalam bentuk puisi yang membantu diri menjadi lebih sadar

Dengan mampu mengenali diri, terdapat beragam manfaat, Dr. Tasha Eurich menyimpulkan dari penelitiannya bahwa seseorang dengan Self-Awareness yang baik terbukti:

  • Meningkatkan kepercayaan diri
  • Lebih kreatif
  • Dapat Membuat keputusan yang lebih baik
  • Membangun relasi lebih kuat dengan teman ataupun rekan kerja
  • Dapat membangun komunikasi yang lebih efektif dengan teman dan rekan kerja
  • Cenderung untuk tidak berbohong

Dengan self awareness ini, individu diharapkan semakin mampu dalam menjalin hubungan serta kerjasama dengan rekan / kelompoknya di dalam organisasi. Hal ini tentunya akan berdampak pada kinerja kelompok dan menguntungkan perusahaan.

Eurich menawarkan satu nasihat terakhir. “Mengerjakan kesadaran diri Anda akan menempatkan Anda di depan 80 persen rekan kerja Anda. Ini adalah bahan rahasianya. Jangan menekan diri Anda untuk melakukannya dengan cepat,bersikaplah terbuka terhadap apa yang orang katakan kepada Anda sehingga Anda dapat membuat peningkatan yang signifikan.”

Jadi tunggu apalagi? Yuk, kenali dirimu dengan seksama dan jangan malu untuk meminta umpan balik dari orang di sekelilingmu yaah

Selamat mencoba.

Sumber :

https://resources.kenblanchard.com/podcasts/the-importance-of-self-awareness-with-tasha-eurich

https://hbr.org/2018/01/what-self-awareness-really-is-and-how-to-cultivate-it

https://www.popmama.com/life/health/bella-lesmana/cara-membangun-self-awareness-untuk-pengembangan-diri-yang-positif/5

10Feb

GRIT Sebagai Kunci Kesukesan

Apakah Anda pernah bertanya kepada diri Anda mengenai sukses menurut versi Anda sendiri dan bagaimana cara Anda untuk mencapai kesuksesan versi Anda tersebut? Coba renungkan sejenak jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Salah satu cara untuk mencapai kesuksesan Anda adalah dengan memiliki Grit. Harvard Dictionary mendefinisikan Grit sebagai keberanian dan kekuatan pikiran yang mampu membuat seseorang untuk lanjut melakukan sesuatu yang sulit atau tidak menyenangkan untuk mencapai tujuan. Namun, Grit tidak dipandang sederhana dalam dunia psikologi. Menurut Angela Duckworth dalam bukunya yang berjudul Grit: The Power of Passion and Perseverance yang menjadi bestseller, Grit adalah ketekunan dan semangat untuk tujuan jangka panjang. Angela Duckworth menganggap ketekunan dan semangat sangatlah penting untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dalam hidup.

Individu yang memiliki Grit tidak menunggu pujian untuk semangat dalam mencapai tujuannya. Individu yang memiliki Grit dapat mempertahankan tekad dan motivasi mereka dalam kurun waktu yang cukup lama meskipun mereka sedang mengalami kesulitan bahkan kegagalan. Semangat dan tekad mereka terhadap tujuan jangka panjang adalah faktor yang menjadi sumber energi mereka untuk terus berkembang dan melawan tantangan. 


Bagaimana Grit dapat Membuat Anda Sukses?

1. Bakat Tidak Menjamin Anda Sukses

Apabila Anda memiliki Grit, Anda akan terus berjuang dan memaksimalkan potensi yang Anda miliki untuk mencapai tujuan dan kesuksesan versi Anda meskipun keterampilan Anda tidak luar biasa hebat. Anda akan cenderung untuk lebih berani dan cukup kuat untuk melakukan hal apapun untuk mencapai tujuan dan kesuksesan versi Anda.

Menurut Angela Duckworth, sukses dapat diraih dengan Formula Duckworth berikut ini:

  • Bakat X Usaha = Skill/Kemampuan/Keterampilan
  • Skill X Usaha = Achievement/Sukses
     

2. Miliki Tujuan dalam Bekerja

Individu yang memiliki Grit pasti memiliki motivasi internal untuk melampaui potensi yang ia miliki dengan kemampuan dan usahanya. Motivasi internal ini berbentuk tujuan yang mendalam dan percaya bahwa pekerjaan yang sedang ia jalani dan tekuni dapat mencapai tujuan atau kesuksesan versinya.

Beberapa orang mungkin sangat ahli dan terampil dalam pekerjaannya, namun mereka tidak memiliki Grit karena mereka tidak memiliki tujuan dalam bekerja. Sehingga mereka tidak memiliki motivasi internal untuk melampaui potensi yang ia miliki.

Cara memiliki tujuan dalam bekerja, Anda dapat meluangkan waktu Anda untuk merenung dan mempertimbangkan tujuan apa yang ingin Anda raih melalui pekerjaan ini. Tujuan yang baik mengharuskan Anda untuk menemukan nilai kebermanfaatan dari diri Anda dan menemukan bagaimana cara Anda dapat berkontribusi pada kesejahteraan orang lain.
 

3. Berkembang dan Berproses Setiap Hari

Individu yang memiliki Grit akan selalu melihat kesempatan untuk terus berkembang dan berproses tidak memperdulikan seberapa hebat kemampuannya saat itu. Pola pikir ini yang membuat individu yang memiliki Grit akan terus bangkit dan belajar apabila mereka dihadapi dengan tantangan atau kesempatan baru. Individu yang memiliki Grit tidak akan menjadikan kekalahan atau kegagalan sebagai hambatan untuk terus berkembang dan berproses setiap harinya.

Cara untuk terus berkembang dan berproses adalah dengan melakukan pekerjaan Anda menjadi lebih baik setiap harinya. Jangan pernah takut dengan kesempatan baru yang hadir kepada Anda. Bersainglah dengan diri Anda sendiri sehingga Anda lebih baik hari ini dari kemarin. Jangan pernah untuk bandingkan Anda dengan orang lain, namun bandingkan Anda hari ini dengan Anda kemarin dan belajar untuk Anda yang lebih baik di esok hari.
 

4. Belajar untuk Menerima Kegagalan

Banyak orang yang tidak siap untuk menerima kegagalan bahkan cenderung untuk menghindarinya. Individu yang memiliki Grit memandang suatu kegagalan sebagai tempat latihan untuk belajar menjadi versi terbaik. Buatlah daftar kegagalan Anda, apa saja penyebab kegagalan Anda dan pelajaran apa saja yang Anda peroleh dari setiap kegagalan Anda. Sehingga Anda tidak mengulangi kegagalan yang pernah Anda alami.

Jadi, itulah serba serbi mengenai Grit dan bagaimana Grit mempengaruhi kesuksesan Anda dimasa depan. Apakah Anda sudah mengetahui bahwa Anda sudah memiliki Grit atau belum? Yuk, cek seberapa Grit Anda melalui Formula Angela Duckworth berikut ini: https://angeladuckworth.com/grit-scale.

(Pamliluto Arya Y.)

Sumber:

11Jan

8 Cara Mengubah ‘Fixed Mindset’ menjadi ‘Growth Mindset’

Pola Berpikir (mindset) turut menentukan tindakan/ perilaku individu dalam menjalankan kesehariannya.

Konsep pola pikir pertama kali ditemukan oleh psikolog Universitas Stanford ternama dunia, Carol Dweck. Menurut Cambridge Dictionary, definisi pola pikir adalah ‘cara berpikir seseorang dan pendapatnya’.

Ada dua kategori mindset yaitu pola berpikir tetap (Fixed Minsdet) dan pola pikir yang berkembang (Growth Mindset)

Pola pikir yang berkembang berarti Anda yakin bahwa kecerdasan dan bakat individu bersifat dinamis dan dapat diperbaiki dengan kerja keras dan komitmen. Sedangkan pola pikir tetap merupakan tipikal orang yang mudah menyerah pada kegagalan. Bila mengalami kegagalan maka individu ini akan mudah putus asa dan dan menyalahkan takdir. Untuk lebih jelasnya, berikut detail pebedaan diantara keduanya :

Seorang Albert Einstein tidak akan menemukan teori-teorinya hanya dengan satu kali percobaan. Seorang Michael Jordan juga tidak akan sukses hanya dengan 1 kemenangan. Di balik kisah sukses seseorang, pastinya akan ada hambatan dan rintangan. Dan dengan memiliki growth mindset, seseorang akan terus mampu bangkit dari keterpurukannya. Bahkan lebih termotivasi untuk semakin belajar, berusaha dan kerja keras.

Ada delapan cara untuk mengembangkan fondasi pola pikir growth :

1. Menciptakan keyakinan baru yang menarik pada diri sendiri

Katakan dan yakinkan dirimu bahwa “Aku pasti BISA berubah menjadi lebih baik.”

2. Melihat kegagalan dari sudut pandang yang berbeda

Tetap berpikir positif dan percaya bahwa kegagalan sebagai kesempatan untuk belajar. Gali lebih jauh apa hikmah yang dapat dipelajari dari kegagalan tersebut untuk diperbaiki ke depannya.

3. Kembangkan kesadaran diri Self Awareness

Berusahalah untuk menjadi lebih sadar akan bakat, kekuatan, dan kelemahan Anda. Mengumpulkan umpan balik dari mereka yang paling mengenal Anda tentang bagaimana pandangan mereka tentang diri Anda.

4. Memiliki sikap penasaran dan berkomitmen untuk belajar seumur hidup

Mencoba bersikap seperti ‘gelas yang kosong’ yang perlu diisii dengan ilmu-ilmu di sekeliling Anda dengan belajar ataupun cara mentoring.

5. Bersikaplah bersahabat dengan tantangan

Mempersiapkan diri dalam mencapai tujuan akan ada beberapa tantangan serta ada kemungkinan untuk gagal.

6. Lakukan apa yang Anda sukai dan cintai apa yang Anda lakukan

Akan jauh lebih mudah untuk berhasil jika Anda bersemangat dan benar-benar menyukai dengan apa yang Anda lakukan.

7. Bersikaplah ulet

Dibutuhkan keuletan dan bangkit kembali dari kegagalan sampai mencapai keberhasilan.

8. Menginspirasi dan terinspirasi oleh orang lain

Mungkin Anda akan iri pada orang lain ketika mereka berhasil, terutama jika mereka melangkah lebih jauh dari Anda, tetapi itu tidak akan membantu Anda untuk berhasil. Tetap berkomitmen untuk menjadi inspirasi bagi orang lain dan menggunakan kesuksesan orang lain untuk mendapatkan inspirasi juga (Zimmerman, 2016)

Bekerja dengan efektif, membiasakan diri memiliki alternatif dalam perencanaan serta mempersiapkan diri akan resiko yang dihadapi. Dengan begitu dan menjalankan 8 cara di atas diharapkan Anda akan menjalankan tahun 2022 ini dengan lebih baik lagi. Jalankan resolusi yang sudah dibuat dan tetap menegakkan kepala jika belum berhasil.

Selamat mencoba dan semoga sukses!

Sumber :

https://positivepsychology.com/growth-mindset-vs-fixed-mindset

22Dec

Perbedaan Introspeksi dan Refleksi Diri

Akhir tahun merupakan saat yang tepat untuk Anda melakukan flashback, melihat kembali apa yang telah kita capai dan apa yang belum. Kesalahan apa yang telah diperbuat dan bagaimana kita memperbaikinya.

Kata introspeksi dan refleksi merupakan dua kata yang mungkin Anda sering dengar saat melakukan flashback. Lalu, apa sih perbedaannya?

Dengan melihat perbandingan di atas, Anda dapat memulai dengan refleksi diri. Berikut merupakan contoh-contoh pertanyaan untuk melakukan refleksi diri :

  1. Apa cara yang paling saya sukai untuk menjalani hari?
  2. Apa yang mungkin disampaikan oleh bagian tubuh saya, jika mereka bisa berbicara?
  3. Apa yang paling saya sukai dari hidup?
  4. Apa hal yang paling membuat saya berenergi?

Setelah melakukan refleksi diri, Anda dapat melakukan introspeksi, melihat ke dalam diri sendiri dan berusaha memperbaiki kesalahan di masa lalu. Adapun banyak manfaat yang didapat setelah melakukan introspeksi diri, yaitu:

  • Mengurangi kecemasan karena Anda akan dapat berpikir dengan lebih efisien
  • Menaikkan level kepercayaan diri karena Anda dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan diri sendiri
  • Membuat Anda lebih mampu berempati terhadap orang lain
  • Memunculkan ide-ide baru, termasuk dalam mengembangkan bakat yang ada dalam diri Anda
  • Membuat Anda lebih bahagia sesuai dengan standar Anda sendiri. 

Pada akhirnya, refleksi diri akan melahirkan pribadi yang lebih baik dan lebih sadar akan kemampuan dan ketidakmampuan dirinya sendiri. Oleh sebab itu, ketika melakukan introspeksi diri, Anda harus melakukannya secara sadar dan jujur agar benar-benar mendapatkan manfaatnya. Selamat mencoba melakukan introspeksi untuk menyambut tahun baru dan menjadikan pribadi yang lebih baik.

“Selamat Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2022”

(Oleh Adriani B.)

Sumber:

Photo Header by Anastasiya Vragova from Pexels

Photo Thumbnail by Pavel Danilyuk from Pexels

https://www.sehatq.com/artikel/ini-manfaat-introspeksi-diri-dan-cara-melakukannya

https://askanydifference.com/difference-between-reflection-and-introspection

25Nov

Menjalin Hubungan Baik dengan Atasan

Sudah berapa lama Anda bekerja di perusahaan ini? Apakah sudah berhasil memberikan kinerja yang baik? Seberapa produktif kah kinerja Anda? Bila belum, cobalah mengamati faktor apa yang mempengaruhinya. Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja pegawai, tiga diantaranya ialah sikap kerja, tingkat ketrampilan dan hubungan antara pegawai dengan atasan.

Apakah hubungan Anda dengan atasan sudah terjalin dengan baik? Penting bagi pegawai untuk dapat menjalin hubungan baik dengan atasan. Beberapa alasannya ialah:

  • Mendapatkan kepercayaan yang memungkinkan membuka peluang promosi karir.
  • Dapat lebih terbuka untuk berdiskusi dan mudah saat akan mengutarakan kesulitan yang dialami.
  • Memiliki kesempatan untuk lebih banyak berinteraksi dan mendengarkan pengalaman dan perjalanan karirnya, sehingga hal ini dapat dijadikan pelajaran dalam pengembangan diri.
  • Membentuk tim kerja yang solid.

Untuk menjalin hubungan yang baik dengan atasan, berikut tips yang dapat Anda lakukan :

Selamat mencoba, semoga dengan tips ini nantinya akan semakin mempererat hubungan Anda dengan atasan.

Sumber :

https://www.forbes.com/sites/jacquelynsmith/2013/10/16/14-tips-for-improving-your-relationship-with-your-boss/?sh=1c8c36b859b0

https://klubwanita.com/cara-menjaga-hubungan-baik-dengan-atasan

https://www.qubisa.com/article/cara-membangun-hubungan-yang-baik-dengan-bos#showContent

13Oct

Menjadi Profesional

Profesionalisme adalah hal yang wajib dimiliki oleh seseorang di dunia kerja. Profesional di dunia kerja bisa berarti menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, melaksanakan tugas dengan baik, dan berperilaku sesuai profesi yang dijalani. Namun, profesionalisme tidak hanya berkaitan dengan ‘profesi’ yang menjadi kata dasarnya.

Profesionalisme tidak melulu soal bertanggung jawab dengan profesi atau karier yang sedang kita jalani. Lebih dari itu, sikap profesionalisme selalu dibutuhkan setiap orang di mana pun dan kapan pun.

Sebagai pribadi yang baik, bekerja profesional merupakan suatu keharusan. Adanya sikap bertanggung jawab terhadap pekerjaan dan loyalitas adalah profesionalisme yang tidak dapat ditawar. Begitu juga Anda, bila melakukan pekerjaan sepenuh hati, apa yang dikerjakan akan memberi nilai lebih, bagus, selesai tepat waktu dan hasilnya maksimal.

Sikap seperti ini memang tidak ditemukan pada semua orang. Hanya orang tertentu dengan etika profesional, sopan, mampu menghargai orang lain, dan memiliki sikap empati akan menunjukkan profesionalitas yang sebenarnya

Lalu, apa aja sih yang bisa dilakukan supaya kita bisa menjadi pribadi yang profesional? Terutama dalam dunia pekerjaan. Simak beberapa tips ini yuk.

1. Berpakaian rapi

Cara Anda berpakaian akan mencerminkan sikap kerja. Jadi pastikan Anda berpakaian dengan rapi dan mengesankan.

2. Bicara langsung ke intinya

Komunikasi yang jelas dan efektif sangat penting dan membuat Anda terlihat lebih profesional dibanding yang lain.

3. Berpikir obyektif

Jagalah kehidupan kerja seprofesional mungkin, jangan biarkan perasaan pribadi mengganggu pekerjaan.

4. Fokus di jam kerja

Hindari urusan pribadi yang bisa mengganggu fokusnya pekerjaan Anda.

5. Mudah bergaul

Mudah bergaul dengan rekan kerja lain merupakan hal yang penting, namun hindari untuk berkelompok di kantor, karena dapat membuat Anda terlihat tidak profesional. Selain itu, berusaha akrab dengan banyak orang di kantor dapat membuat pekerjaan lebih lancar.

6. Rajin belajar

Profesional hanya bisa diraih orang yang tak pernah berhenti belajar. Bersikaplah terbuka terhadap jenis pengalaman dan pelajaran baru.

7. Bekerja sistematis

Teratur dalam melakukan tugas harian merupakan salah satu kunci untuk menjadi profesional. Bekerja secara teratur dapat membuat pekerjaan diselesaikan dengan mudah dan tanpa hambatan.

Bekerja dengan profesional akan sangat membantu anda meraih karier yang cemerlang. Asalkan anda tetap fokus untuk menjaganya. Jadi, sudah siapkah anda menjadi orang yang profesional?

Sumber :

https://www.liputan6.com/lifestyle/read/702781/7-tips-bisa-bekerja-profesional-di-kantor

https://www.qubisa.com/article/bekerja-secara-profesional

15Sep

Pentingnya Spiritual Quotient (SQ) dan Hubungannya dengan Akhlak

Pernahkah kita merenungkan apa tujuan kita diciptakan di dunia? Siapa diri kita sebenarnya? Apa makna hidup kita? Atau pertanyaan lain yang berkaitan dengan nilai diri ataupun nilai hidup. Mungkin jawabannya adalah tidak banyak orang yang mempertanyakan tentang hal-hal tersebut dewasa ini. Kesibukan untuk mencukupi kebutuhan “duniawi” sering dijadikan alasan. Padahal jika kita pikirkan kembali, kebutuhan manusia yang bersifat duniawi itu …

20Aug

Sportivitas Di Dunia Kerja

Sportivitas, adalah sebuah kata yang sudah tidak asing pada kehidupan sehari-hari, kata ini sangat familiar di bidang olahraga. Lalu di dunia kerja, apa sih hubungan dan pentingnya sportivitas? Yuk, simak artikel berikut..

oleh : Agung K. Septiadi

13Jul

Mampukah Herd Immunity terjadi di Indonesia?

Pasti sebagian besar dari kita sudah sering mendengar istilah Herd Immunity belakangan ini. Lalu apa itu Herd Immunity dan apa hubungannya dengan era vaksinasi seperti sekarang? Simak artikel berikut..

oleh: Dimas Sulistiyanto