Hampir di setiap awal tahun kita selalu mendengar kata “resolusi”. Tidak hanya mendengar, bahkan banyak dari kita yang memiliki kebiasaan untuk menuliskan semua resolusi kita di setiap awal tahun. Nah, sebenarnya apa sih arti kata resolusi itu sendiri? Diambil dari Cambridge Dictionary arti kata resolusi yang paling mendekati adalah “a promise to yourself to do or to not do something” (sebuah janji pada diri sendiri untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu). Jadi resolusi ini akhirnya dijadikan seperti harapan / cita-cita / target yang ingin kita capai agar menjadi lebih baik atau karena di tahun sebelumnya belum tercapai.
Bagaimana dengan efektivitasnya? Apakah orang yang selalu menuliskan resolusi di awal tahun selalu berhasil mencapai semua resolusinya? Dikutip pada situs its.ac.id, sebuah studi yang dilakukan oleh Richard Wiseman dari Universitas Bristol menunjukkan bahwa 88% dari mereka yang memiliki resolusi tahun baru gagal mewujudkannya. Padahal, 52% dari responden yakin pada awalnya bahwa mereka akan berhasil mewujudkannya. Hal ini berarti menuliskan resolusi bukan satu-satunya faktor pengukur keberhasilan resolusi yang sudah kita buat. Tentu banyak faktor yang menjadi penghalang kesukseskan resolusi kita, baik itu yang sifatnya dapat kita kontrol (perilaku, usaha, kegigihan kita, dll) ataupun yang tidak dapat kita kontrol (faktor alam, kebijakan, pandemi, dll).
Terlebih di tahun 2020 seperti yang kita tahu bersama, hampir di seluruh penjuru dunia mengalami pandemi COVID-19 yang seakan menjadi “penghambat” atau “penyebab” kegagalan resolusi kita di tahun 2020. Sehingga di tahun 2021 ini, kita akan membawa kembali resolusi kita dari tahun sebelumnya dan tentunya menambahkan beberapa penyesuaian supaya berhasil di tahun ini dan tentunya menambahkan resolusi seputar kesehatan (baik fisik atau mental) menjadi prioritas utama.
Lalu apakah di tahun 2021 ini Anda akan tetap membuat resolusi? Dikutip dalam situs web seputar kesehatan dan kebugaran, verywellmind.com, studinya menyebutkan bahwa sebanyak 44% pembacanya akan tetap membuat resolusi, 34% tidak akan membuat resolusi, dan 12% masih ragu-ragu apakah akan membuat resolusi atau tidak di tahun 2021 ini. Terlepas dari kebiasaan kita apakah akan membuat resolusi atau tidak. Berikut dikutip dari berbagai sumber, beberapa manfaat jika kita membuat resolusi:
1.Bantu fokuskan target dan mimpi yang ingin diraih
Semakin banyak “angan-angan” yang ada didalam benak kita, maka akan semakin tidak jelas dan rumit membayangkannya. Bahkan kita akan cenderung menjadi bingung harus mulai dari mana. Oleh karena itu, membuat resolusi dapat dijadikan solusi untuk lebih dapat memetakan atau mengurutkan semua harapan / mimpi / cita-cita kita di tahun ini berdasarkan skala prioritasnya.
2. Sebagai acuan untuk menguji kemampuan berkomitmen
Mewujudkan semua target kita selama satu tahun tentu tidaklah mudah dan membutuhkan waktu yang lama. Terlebih bagi kita yang mudah merasa bosan dan masih lemah dalam hal komitmen diri, maka membuat resolusi adalah langkah yang tepat. Karena selama satu tahun kita akan terus melihat semua target kita. Lalu di akhir tahun, kita dapat menilai komitmen diri kita dari jumlah target yang sudah tercapai ataupun banyaknya usaha yang sudah kita lakukan.
3. Sebagai pengingat dan motivasi diri
Berkaitan dengan point sebelumnya, maka resolusi akhirnya dapat dijadikan seperti pengingat sebenarnya apa-apa saja target kita di tahun ini (secara lebih spesifik) dan secara tidak langsung dapat meningkatkan motivasi diri kita untuk dapat mewujudkan target kita tersebut.
4. Sebagai tanda eksistensi diri
Eksistensi diri yang dimaksud bukanlah eksistensi diri di media sosial seperti yang sekarang marak terdengar. Melainkan eksistensi untuk terus berkarya, demi mewujudkan harapan dan cita-cita kita. Karena setiap manusia ingin mendapat penghargaan, bukan berarti setiap manusia haus pujian, tetapi sebagai tanda eksistensi diri semata.
5. Mengurangi kecemasan
Menurut Psikoterapis Dr Stephanie Sarkis, kita dapat mengurangi beban pikiran dengan menuliskan tujuan hidup kita ke dalam jurnal. Sama halnya dengan membuat resolusi, secara tidak langsung dapat mengurangi beban pikiran kita / kecemasan kita akan hal yang belum pasti di masa mendatang.
Sementara bagi orang yang tidak terbiasa membuat resolusi biasanya mereka memilih menjalani hidup seperti air yang mengalir. Tidak ada salahnya juga karena prinsip orang berbeda-beda. Mereka berpikir, resolusi tidak harus dibuat tiap akhir atau awal tahun saja. Bagi mereka, sepanjang hidup mereka akan terus mengevaluasi diri dan memperbarui visi misinya tanpa harus susah payah memikirkan resolusi yang baru. Kemudian ada juga orang yang justru merasa cemas atau cenderung merasa depresi jika ada target yang tidak tercapai, sehingga lebih baik untuk tidak membuat resolusi (secara tertulis).
Pada akhirnya menjadi pilihan Anda untuk membuat resolusi atau tidak. Satu hal yang pasti, akan lebih mudah untuk mewujudkan resolusi Anda jika Anda membuatnya secara S.M.A.R.T. (Specific, Meaningful, Achievable, Relevant, and Timely). Selain itu, hilangkan anggapan yang salah bahwa resolusi menghalangi kita untuk berkreasi karena hanya terpaku pada target tapi menutup mata pada realita yang terjadi. Anggapan yang salah lainnya adalah tanpa resolusi hidup kita akan menjadi terkatung-katung, tanpa tujuan, tanpa arti, dan tak berkembang. Sejatinya resolusi dapat terus diubah dan disesuaikan lagi sesuai keinginan / kondisi yang terjadi. Apakah tahun ini Anda akan membuat resolusi?
(Oleh Dimas Sulistiyanto)
Sumber:
https://dictionary.cambridge.org/dictionary/english/resolution
https://www.its.ac.id/news/2020/01/01/resolusi-tahun-baru-penting-atau-tidak/
https://www.verywellmind.com/reader-survey-new-years-resolutions-5093510
https://pengusahamuslim.com/3257-tips-membuat-resolusi-1733.html
Artikel Lainya