Saat ini frugal living merupakan tren gaya hidup yang sedang terjadi di Indonesia. Frugal living dapat dimaknai sebagai gaya hidup hemat atau tindakan yang dilakukan dalam mengelola keuangan agar tidak terjadi pemborosan. Tujuan dari gaya hidup ini adalah memiliki hidup yang damai tanpa beban finansial dan menabung untuk kehidupan di masa depan. Gaya hidup frugal living dapat diterapkan di berbagai kalangan, diantaranya kalangan karyawan generasi Millenial dan Gen Z.
Mengapa pekerja Millenial dan Gen Z harus menerapkan gaya hidup frugal living? Perlu diketahui bahwa usia Millenial dan Gen Z pada saat ini masih terbilang dewasa muda, sehingga perhatian kedua generasi tersebut terhadap lifestyle atau gaya hidup modern masih sangat tinggi. Hingga tanpa sadar, sebagian dari generasi tersebut cenderung boros dengan menghabiskan gajinya untuk sesuatu hal yang tidak penting.
Jika gaya hidup yang boros terus-menerus dilakukan, maka dampaknya akan sulit untuk mencapai kebebasan dan kesuksesan secara finansial. Oleh karena itu, gaya hidup frugal living sangat direkomendasikan untuk para karyawan Millenial dan Gen Z. Berikut ini terdapat tips-tips gaya hidup frugal living yang dapat diterapkan oleh karyawan Millenial dan Gen Z:
Lakukan metode pengelolaan keuangan 50-30-20. Metode ini membagi pengelolaan keuangan dari pendapatan dalam 3 tingkat, yaitu 50% untuk kebutuhan, 30% untuk keinginan dan hiburan, 20% untuk proteksi dan investasi.
Bagi sebagian orang belanja adalah kegiatan pertama yang menjadi alasan mengapa seseorang melakukan impulsive buying. Selain alasan tersebut, promo atau diskon harga barang-barang tertentu, juga membuat orang tertarik untuk berbelanja. Maka dari itu, untuk menyikapi promo diskonan tersebut kita harus menunggu atau jangan terburu-buru untuk membelinya, bandingkan harga barang tersebut dengan tempat lainnya, periksa ulasan dan kualitas barang promosi apakah sesuai dengan deskripsi keterangan yang tertera. Kemudian, pastikan saat membeli suatu barang harus sesuai dengan fungsi dan kebutuhan yang akan digunakan.
Fomo merupakan akronim dari fear of missing out. Istilah ini sering digunakan generasi Millenial dan Gen Z saat ini. FOMO berarti perasaan cemas akan “tertinggal” dari sesuatu yang sedang tren. Faktanya, tidak semua tren wajib dan pantas ditiru. Bahkan, banyak tren yang cenderung membuang waktu dan biaya.
Dengan menabung, pengeluaran bulanan bisa terkontrol karena ada target menabung yang sudah pasti. Bila ada dana lebih, bisa dipertimbangkan untuk melakukan investasi. Pilih instrumen investasi serta tempat berinvestasi yang aman, nyaman dan sesuai dengan kemampuan yang ada, misalnya seperti investasi emas atau saham. Saat ini sudah ada beberapa platform digital yang dapat membantu untuk melakukan investasi jangka panjang baik itu emas ataupun saham mulai dari harga 100 ribu rupiah.
Frugal living bukan berarti hidup dengan kekurangan atau hidup pelit, melainkan hidup dengan kesadaran penuh terhadap setiap keputusan keuangan yang diambil. Oleh karena itu, bagi Rekan MKU yang mampu menerapkan gaya hidup frugal living dan mampu mengelola keuangan dengan baik, cenderung memiliki kinerja yang lebih baik serta produktivitas yang meningkat guna mencapai kesuksesan secara finansial.
Artikel Lainya