Ketika berada di tempat kerja, apakah RekanMKU menyadari adanya suatu perbedaan dengan rekan kerja lainnya?
Perbedaan tersebut mulai dari sifat, sikap, latar belakang, hingga pola pikir yang berpengaruh kepada RekanMKU dalam bertindak dan mengambil keputusan di tempat kerja.
Jika RekanMKU menyadari perbedaan tersebut, apakah pernah RekanMKU menghadapi perbedaan atau perdebatan dengan rekan kerja lainnya yang menimbulkan konflik, hingga membuat lingkungan kerja menjadi tidak nyaman? Nah, untuk menghindari perdebatan ataupun konflik di masa yang akan datang, maka diperlukan adanya toleransi di dalam bekerja.
Peneliti asal Belanda, Anton JM Dijker dan Willem Koomen, dalam bukunya yang berjudul “Stigmatization, Tolerance and Repair An Integrative Psychological Analysis of Responses to Deviance” menjelaskan bahwa toleransi merupakan kontrol sosial, yang mana ketika seseorang mampu memahami perilaku atau keyakinan individu lain yang berbeda dan berusaha untuk mengontrol respon negatif terhadap perbedaan tersebut. Dari penjelasan toleransi menurut hasil penelitian sebelumnya, dapat diinterpretasikan agar RekanMKU bisa saling menghargai dan menghormati setiap perbedaan yang terjadi di tempat kerja.
Dilansir melalui laman resmi Harvard Business Review pada tahun 2022, terdapat sebuah penelitian yang dilakukan terhadap 4.849 karyawan yang menunjukkan bahwa hanya 4% karyawan yang merasa tidak dihargai di tempat kerja. Data tersebut mungkin tampak seperti angka yang kecil, namun dalam pandangan peneliti, 4% adalah angka yang tinggi, dari data tersebut juga dapat diketahui bahwa sekitar 1 dari 25 karyawan merasa tidak dihormati, tidak pantas, dan mungkin merasa rendah diri di tempat kerja. Sehingga untuk meningkatkan rasa saling menghargai antar rekan kerja diperlukan tindakan dalam menerapkan toleransi di tempat kerja.
Adanya keragaman di tempat kerja tidak seharusnya menimbulkan diskriminasi dan intimidasi. Sikap toleransi sangat penting untuk menyikapi setiap perbedaan yang ada.
Tugas RekanMKU ialah untuk tetap saling menghormati perbedaan tersebut, sehingga lingkungan pekerjaan bisa menjadi tempat yang nyaman untuk bekerja.
Di lingkungan tempat kerja, tentunya RekanMKU bertemu banyak rekan kerja dengan latar belakang yang berbeda.
Tugas RekanMKU ialah jangan sampai menjadi pelaku bullying di kantor yang dapat merugikan perusahaan dan diri sendiri. Oleh karena itu, perlakukan mereka semua dengan cara yang sama. Bersikaplah ramah dan bersahabat kepada semuanya.
Setiap orang mempunyai pendapatnya masing-masing dan sifat dasar manusia memang memiliki keinginan untuk bisa didengar.
Supaya tidak terjadi perselisihan, maka yang Rekan MKU diperlukan rasa toleransi satu sama lain. Menghargai pendapat setiap rekan kerja demi mencapai tujuan bersama perlu dibiasakan.
Di dunia kerja, konflik yang muncul merupakan hal yang biasa terjadi, bahkan konflik kecil di antara rekan kerja dapat berdampak negatif pada kondisi lingkungan pekerjaan dan dapat menjadi sumber frustasi yang mendorong perasaan tidak dihargai di tempat kerja.
Tugas RekanMKU adalah menghindari konflik berkepanjangan sesama rekan kerja, sehingga RekanMKU harus sesegera mungkin menyelesaikan konflik tersebut dengan mencari jalan tengah atau “win-win solution” yang terbaik dan tidak berpihak apabila terdapat rekan kerja yang saling berselisih.
Salam Semangat & Toleransi!
Sumber:
*https://www.trenasia.com/7-cara-membuat-karyawan-merasa-dihargai-menurut-penelitian
**https://linisehat.com/5-tips-jaga-toleransi-di-dunia-kerja/
Artikel Lainya