blog_img1

8 Cara Mengatasi Burn out akibat lelah bekerja

  •   18 November 2020

8 Cara Mengatasi  Burn out akibat lelah bekerja

 

Bekerja merupakan aktivitas yang dijalankan setiap orang. Waktu bekerja pun terkadang menjadi berlarut-larut demi menyelesaikan banyaknya pekerjaan serta mengejar deadline.

Banyaknya lembur dan padatnya tugas yang selalu menumpuk dapat menjadi salah satu akibat stress kerja berkepanjangan/ burn out

Burn out ialah kondisi hilangnya makna dalam pekerjaan seseorang, ditambah dengan kelelahan mental, emosional, atau fisik sebagai akibat dari stres jangka panjang yang tidak terselesaikan. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Freudenberger pada tahun 1974.

Anda dapat mencegah kondisi Burn out dengan mengecek kondisi Anda.

Terdapat 3 hal gejala saat mengalami burn out, diantaranya :

  1. Gejala fisik mencakup : merasa lelah dan lemas, flu, batuk, sariawan, sakit kepala, nyeri otot
  2. Gejala emosional seperti : merasa gagal, kesepian, kehilangan motivasi,menjadi negative thinking
  3. Gejala yang mengganggu aktivitas : datang ke kantor terlambar, menunda pekerjaan, mengisolasi diri, melampiaskan rasa frustasi kepada orang lain.

 

Perbedaan burn out dengan stress pada umumnya ialah jangka waktunya yang berkepanjangan serta rasa gagal terus menerus dan menghindari kontak sosial.

Stres umumnya mungkin tidak akan membuat Anda mengasingkan diri dari lingkungan kerja Anda.

 

Dengan mengenali gejala-gejalanya tersebut, kita dapat mengatasi burn out dengan cara :

1. Identifikasi penyebab burn out

Meluangkan waktu sejenak untuk terlebih dahulu dan temukan permasalahan penyebab burn out

2. Bicarakan dengan orang lain

Lakukan diskusi dengan dengan keluarga/ rekan kerja ataupun atasan terkait yang sedang dialami. Hal ini akan membantu identifikasi dan pilihan cara mengatasinya

3. Mengatur pola kerja

  • Menentukan time management dan memisahkan jam kerja dengan aktivitas lainnya. Usahakan selalu fokus pada pekerjaan dan jauhkan gangguan seperti sering mengecek media sosial ataupun bermain gawai.
  • Ketika beban kerja dirasa tidak terlalu berat maka pergunakanlah waktu yang ada ‘mencuri’ START tugas yang ada atau persiapan sebagai antisipasi ketika beban kerja tiba-tiba bertambah

4. Menyeimbangkan waktu bekerja dan keluarga

Usahakan Anda bekerja saat jam kerja dan gunakan waktu weekend berkumpul Bersama dengan keluarga. Hindari menggunakan jam kantor untuk mengurus hal yang tidak berhubungan dengan pekerjaan.

5. Berolahraga

Olahraga secara rutin bisa membantu Anda mengurangi hormone kortisol yang dapat memicu stress. Bahkan hal ini juga dapat mengalihkan pikiran Anda. Dalam keadaan bekerja dari rumah, usahakan meluangkan waktu untuk olahraga sebelum bekerja.

6. Mencari aktivitas baru

Lakukan kegiatan lainnya seperti merawat tanaman hijau yang dapat meningkatkan kreativitas dan menenangkan. Ataupun mencoba hobby lainnya seperti memasak, menggambar atau belajar alat musik

7. Melakukan relaksasi

Beberapa kegiatan relaksasi bisa membantu Anda menghilangkan stres, seperti yoga, meditasi, atau taichi

8. Istirahat dan Tidur

Gunakan waktu istirahat dengan maksimal, tidur proporsional 8 jam. Gunakan juga waktu cuti untuk rehat sejenak dari tugas kerja.

 

 

Beberapa pencegahan stress juga dapat dilakukan, seperti makan makanan bergizi .

Hindari makanan dengan gula tinggi karena kandungan asam aminonya dapat menghambat tubuh dalam mengeluarkan hormon serotonin yang membuat bahagia. Agar suasana hati lebih terkendali, sebaiknya makan makanan yang mengandung asam omega 3 seperti ikan dan rumput laut.

 

Namun perlu diingat sebuah proses tidaklah selalu mudah seperti membalikkan telapak tangan. Proses mengatasi stress berkepanjangan juga membutuhkan waktu yang mungkin tidak cepat. Kami menyarankan tetap konsultasi ke ahli seperti dokter atau psikolog bila masalah burn out sudah terjadi berlarut-larut lamanya.

 

 

 

Sumber:

Photo by Timo Miroshnichenko from Pexels

Photo by Andrea Piacquadio from Pexels

https://hellosehat.com/hidup-sehat/psikologi/cara-mengatasi-burnout-syndrome/#gref

Artikel Lainya
Pentingnya Spiritual Quotient (SQ) dan Hubungannya dengan Akhlak
  • 15 September 2021

Pernahkah kita merenungkan apa tujuan kita diciptakan di dunia? Siapa diri kita sebenarnya? Apa makna hidup kita? Atau p

Selengkapnya
Tips Interview Online
  • 23 Juni 2020

#MKUTIPS   Saat ini seluruh proses rekrutmen atau lamaran kerja melalui proses online/virtual. Berikut beberapa t

Selengkapnya
Keluar Dari Zona Nyaman
  • 18 November 2022

Berada di zona nyaman tentunya menyenangkan bagi tiap individu. Namun jika terus menerus, #TemanMKU bisa saja merasakan

Selengkapnya